
Simulasi Bencana di Prodi D-III Banda Aceh
Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan, pengetahuan dan skill pada mata kuliah Keperawatan Bencana, Prodi D III Keperawatan melaksanakan simulasi Bencana di gedung escape building TDMR (Tsunami & Disarter Mitigation Research Centre) Banda Aceh.
Skenario Simulasi diseting seperti halnya kejadian gempa dan tsunami pada tanggal 26 Desember 2014 lalu. Pagi yang cerah, para mahasiswa yang berperan sebagai masyarakat sedang sibuk dengan aktivitas masing-masing, ada yang lagi sibuk memancing, ada yang berekreasi di pantai, ada yang berkebun, dll. Tiba-tiba terjadi gempa 8,5 Skala Ritcher. Suasana Hening sesaat, tiba-tiba dari arah laut tampak air laut yang surut, Masyarakat mulai panik dan berlarian menyelamatkan diri. Ada yang terjatuh, terinjak tabrakan dll. Dan sebagian menyelamatkan diri ke gedung TDMRC. Setelah 20 menit kemudian dari kejauhan terdengar bunyi sirine yang menandakan berpotensi terjadinya tsunami, dari kejauhan ada teriakan air naik……, Air………………. yang sedang berlari mencari tempat yang tinggi.
Setelah 20 menit kemudian air pun surut. 10 orang masyarakat yang kebetulan petugas kesehatan turun dari gedung TDMRC dan berkoordinasi dengan masyarakat dan melakukan triase awal dan tidak lama kemudian team gabungan tiba ke lokasi dan melakukan koordinasi ulang dengan team di lapangan. Lalu team lapangan melakukan evakuasi ke dalam gedung TDMRC dan melakukan triase lanjutan dan tindakan awal, selain itu ada juga korban yang histeris dan meraung-raung.
Pada bagian lain, salah seorang warga dengan gelisah dan terbata-bata menelpon BPBA (Bandan Penaggulangan Bencana Aceh) untuk meminta bantuan. Setelah mendapatkan informasi dari warga, BPBA melakukan konfirmasi ulang berita tersebut ke wilayah Ule lheu, setelah mendapat Informasi lebih lanjut BPBA meneruskan ke DINKES untuk memberikan bantuan kesehatan dan DINKES sendiri melakukan koordinasi ke fasilitas kesehatan setempat yaitu Puskesmas setempat, ternyata berita tersebut benar. Disana ada Puskesmas Meuraxa dan meminta mereka untuk menjadi Koordinator lapangan penanggulangan bencana sementara. Karena menurut informasi yang didapat, banyak korban jiwa yang harus segera ditolong disana.
Mahasiswa yang berperan sebagai staf DINAS PROV ACEH, terus berkoordinasi dengan Instansi lain dan mengirimkan Tim Kesehatan yang siap bertugas dengan berbagai fasilitas yang mereka meliki.
Sementara itu dilokasi kejadian, Pihak Puskesmas Meuraxa terus melakukan pertolongan, membentuk posko KESEHATAN LAPANGA, banyak bantuan tenaga medis yang datang untuk membantu. Mereka terdiri dari berbagai unsur instansi terus berkoordinasi melakukan pelaporan kepada Koordinator lapangan penanggulangan bencana setempat.
Dilokasi bencana, banyak korban yang terlihat bergelimpangan, mereka meminta pertolongan, korban ada yang kesakitan, patah-patah tulang , luka robek di kepala, sesak nafas, lecet-lecet dan bahkan ada yang hanya diam pucat pasif tidak bernyawa lagi. Kondisi mereka saat itu ada yang dalam keadaan berat sampai dalam keadaan ringan sehingga akhirnya bantuanpun datang.
Begitulah skenario yang dibuat oleh mahasiswa Prodi D III Keperawatan Banda Aceh pada simulasi bencana di gedung escape building TDMR.
Kegiatan tersebut juga dibantu dan difasilitasi oleh Pusat Penanggulangan Krisis Kesehatan (P2KK) Dinas Kesehatan Provinsi Aceh berupa Ambulance beserta Crewnya yang ikut membantu mahasiswa dalam persiapan dan evakuasi pasien, dalam evaluasi kegiatan tersebut Bapak Khairul Abidin, SKM, M. Kes selaku Kasie Pelayanan Ambulan Terpadu (PAT) berharap kepada adik-adik mahasiswa agar dapat mengaplikasikan pengalaman simulasi bencana yang telah didapatkan di bangku perkuliahan di daerah masing-masing sehingga dapat meningkatkan kesiapsigaan masyarakat dalam menghadapi bencana.
Staf PMI Kota Banda yang akrab disapa bang ulil juga diundang sebagai instruktur dalam kegiatan ini, bang ulil mengatakan simulasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa Prodi D III Keperawatan Banda Aceh selalu ada saja inovasi dari mahasiswa, sehingga dari tahun ke tahun ada peningkatan dalam mempersiapkan kegiatan simulasi.
Ketua Jurusan Keperawatan T. Alamsyah, SKM, MPH mengharapkan evaluasi dan masukan dari bebagai pihak selaku user dan stakeholder terhadap kegiatan ini sehingga para mahasiswa mengatahui prosedur panggulangan bencana yang benar.
Muhammad, SKM, M. Kes selaku koordinator mata kuliah keperawatan bencana berserta anggotanya yaitu ; Dra. Hj Meutia Yusuf dan H. Badruzzaman menyampaikan terimaksih kepada semua pihak yang telah terlibat dalam kegiatan tersebut, mereka mengharapkan apa yang sudah diajarkan dapat bermanfaat bagi mahasiswa juga masyarakat, kegiatan ini dilakukan setiap tahun setelah selesai perkulihan Keperawatan Bencana.
Social