
Prodi Keperawatan Aceh Utara mengadakan Workshop Peninjauan dan pengambangan Kurikulum
Lhokseumawe- Dosen program Studi D III Keperawatan Prodi keperawatan Aceh Utara Poltekkes Kemenkes Aceh selenggarakan workshop kurikulum pada 27 – 28 Juni 2022.
Workshop peninjaun dan pengembangan kurikulum program studi Keperawatan Aceh utara perlu diselenggarakan dalam rangka menjamin ketercapaian visi misi Poltekkes Kemenkes Aceh khususnya program studi keperawatan, hasil evaluasi implementasi kurikulum sebelumnya, kebutuhan masyarakat dan pengguna lulusan, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Prodi Keperawatan Aceh Utara menyelenggarakan workshop peninjauan dan pengembangan Kurikulum pada tanggal 27 – 28 Juni 2022 secara hybrid. Kegiatan dibuka oleh Direktur poltekkes kemenkes Aceh (T. Iskandar Faisal, S.Kp., M.Kes). Nara sumber terdiri dari tenaga Ahli; Dr, Hajjul Kamil, S.Kp., M.Kep (Dosen Universitas Syiah Kuala), Praktisi Luka; Ns. Edy Mulyadi, M.Kep, RN, WOC(ET) (Presiden InWCCA), Dr. Ns. Dewi Marianthi, S.Kep., M.Kep,. SP.Kep.Mat (Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh), serta Ainal Mardhiah, SKM., MPH (Koordianator Akademik dan Data Informasi Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Aceh). Kegiatan ini juga melibatkan organisasi keperawatan luka, Dinas Kesehatan Pemkab Aceh Utara, PPNI kota Lhokseumawe, Rumah sakit Umum Cut Meutia, Rumah Sakit TK IV IM Lhokseumawe dan mahasiswa.
Dengan adanya kontribusi dari berbagai pihak diharapkan kurikulum ini mengacu pada pembentukan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pengguna lulusan baik lokal, nasional maupun internasional. Selain itu diharapkan dapat memberikan arah dan pedoman bagi Prodi Keperawatan Aceh Utara dalam melaksanakan proses pembelajaran untuk menghasilkan lulusan kompeten dalam perawatan luka, memiliki nilai jual, beretika dan mampu bersaing didunia kerja.
Dalam kesempatan ini, T. Iskandar Faisal, S.Kp., M.Kes. menyampaikan “kurikulum harus mengakomodir visi misi poltekkes, empat point penting visi tersebut adalah Kebencanaan, Kewirausahaan, Komunitas dan Islami, serta lulusan diharapkan memiliki sertifikat keahlian khususnya perawat luka sebagai wujud dari keunggulan Prodi”.
Dr. Hajjul Kamil menegaskan kompetensi yang akan dicapai oleh program studi, terdapat perbedaan antara vokasi dan profesi ners. dalam mencapai kompetensi lulusan tetap berada dalam koridor kebijakan pemerintah dan level KKNI (Level 5). Selain itu untuk menunjang Visi Prodi Keperawatan Aceh Utara agar mampu menghasilkan lulusan Perawat vokasi yang unggul dibidang keperawatan luka, prodi keperawatan Aceh Utara bersama dengan organisasi perawat luka (Ns. edy Mulyadi selaku presiden InWCCA Indonesia) akan memfasilitasi lulusan mendapatkan sertifikat pendamping Ijazah yang ter-registrasi di Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Social